MADAIN SALEH
Sisa-sisa
Kehancuran Kaum Tsamud
Kaum Tsamud
dikenal sebagai arsitektur dan entrepreneur yang hebat pada masanya.
Gunung
yang dipahat kaum Tsamud dan dijadikan sebagai tempat tinggal mereka. Tempat
tinggal mereka itu terletak di wilayah Madain Saleh, sekitar 440 km dari
Madinah. Kaum Tsamud dikenal sebagai arsitektur yang sangat ulung karena mereka
mampu membuat rumah yang dipahat di gunung-gunung.
D
|
alam
AlQuran banyak sekali dijelaskan tentang kehancuran bangsa-bangsa atau kaum
terdahulu, yaitu kaum yang tidak mau beriman kepada Allah SWT. diantaranya
bangsa ‘Ad (umat Nabi Hud AS), kaum Tsamud (umat Nabi Saleh AS), bangsa Madyan
(umat Nabi Syuaib AS), kaum Nabi Luth AS, Nabi Ibrahim AS serta kaum Nabi NuhAS.
Seperti umat lainnya, umat Nabi
Saleh AS yaitu kaum Tsamud, juga dihancurkan karena mereka tidak mau beriman
kepada Allah dan tidak mengakui Saleh sebagai seorang Nabi. Mereka dihancurkan
oleh Allah dengan adzab yang sangat mengerikan, yakni berupa petir yang menggelegar
sehingga meruntuhkan bangunan tempat tinggal mereka.
“Dan
satu suara yang keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zhalim itu, lalu
mati bergelimpangan di tempat tinggal mereka, seolah-olah mereka belum pernah
berdiam di tempat itu. Ingatlah, sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Tuhan
mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Tsamud.” (QS. Hud[11]:67-68)
Sebelumnya, kaum Tsamud ini
diperintahkan untuk menyembah Allah dan mengikuti ajakan Nabi Saleh. Namun
mereka enggan melakukannya. Bahkan, ajakan Nabi Saleh itu justru dianggap oleh
mereka sebagai penghinaan terhadap kaum Tsamud. Di saat mereka mengikuti dakwah
Nabi Saleh, mereka ingin bukti bahwa Nabi Saleh adalah seorang utusan Allah
dengan sebuah mukjizat agar mereka bisa percaya.
Dan ketika ditanya apakah bila mukjizat itu diberikan, mereka mau beriman? Mereka mengatakan akan mengikutinya. Maka Nabi Saleh memohon kepada Allah agar menunjukkan kuasa-Nya. Allah memberikan mukjizat berupa seekor unta betina yang keluar dari sebuah batu besar. Awalnya, mereka mempercayainya. Namun kemudian mereka ingkar dan malah membunuh unta betina tersebut. Kemudian Nabi Saleh AS memperingatkan umatnya.
Cerita
ini terdapat dalam surah Hud [11]: 61-68; Ibrahim [14]: 9; Al-A’raaf [7]:75-77; An-Naml [27]: 47-50; Al-Qamar [54]: 23-26; dan Asy-Syu’araa [26]:141-158.
Karena sikap mereka yang sombong dan
angkuh itu, maka mereka pun harus menerima akibatnya dan dihancurkan oleh Allah
SWT sebagaimana telah dilakukan pada kaum ‘Ad, umatnya Nabi Hud AS.
Bukti Arkeologis
Berdasarkan hasil studi arkeologi
dan sejarah terkini mengenai kehidupan dan peninggalan bangsa Tsamud ini, para
peneliti arkeologi berhasil menemukan dan mengungkap keberadaan kaum Tsamud,
diantara Yaman Selatan dan Utara Madinah, yang disebut dengan nama Madain
Saleh.
AlQuran menyebutkan, kaum Tsamud
membuat rumah atau bangunan sesuai dengan gaya hidup mereka. Kaum Tsamud dan
peninggalannya, seperti disebutkan dalam AlQuran, merupakan fakta sejarah yang
dibenarkan oleh banyak temuan arkeologis saat ini.
Menurut penjelasan AlQuran, kaum
Tsamud merupakan anak cucu dari kaum ‘Ad. Hal ini dibuktikan dengan temuan
arkeologis tentang keberadaan dan kehidupan mereka. Dijelaskan, kaum Tsamud
dulunya hidup di Utara Semenanjung Arab yang berasal dari Selatan Arabia,
tempat kaum ‘Ad pernah hidup.
Sumber-sumber sejarah mengungkapkan,
sekelompok orang yang disebut dengan Tsamud benar-benar pernah ada. Masyarakat al-Hijr (batu) sebagaimana disebutkan
dalam AlQuran adalah sama dengan kaum Tsamud. Nama lain dari Tsamud adalah Ashab al-Hijr.
Dalam Ensiklopedia Islam, kata
Tsamud adalah nama dari suatu kaum, sedangkan kata al-Hijr adalah salah satu diantara beberapa kota yang dibangun oleh
orang-orang tersebut.
Seperti
umat Nabi Hud yaitu kaum ‘Ad, ahli geografi Yunani yang bernama Pliny
menggambarkan, bahwa Domatha dan Hegra adalah lokasi tempat tinggal kaum
Tsamud. Tempat tersebut hingga kini dikenal dengan nama Kota Al-Hijr.
Sumber tertua yang berkaitan dengan
kaum Tsamud adalah hikayat kemenangan Raja Babilonia, Sargon II (abad 8 SM)
yang mengalahkan kaum Tsamud dalam pertempuran di Arabia Selatan.
Bangsa Yunani juga menghubungkan
kaum ini sebagai Tamudaei, yakni Tsamud sebagaimana ditulis Aristoteles,
Ptolemeus dan Pliny. Kaum Tsamud ini diperkirakan hidup pada abad ke-8 sebelum
masehi, sekitar tahun 800 SM.
Dalam AlQuran, kaum ‘Ad dan Tsamud
disebutkan secara bersamaan. Menurut para ahli tafsir, terdapat sebuah hubungan
antara kedua kaum ini. Dan kaum ‘Ad pernah menjadi bagian dari sejarah kaum
Tsamud.
Nabi Saleh AS memerintahkan umatnya
untuk mengambil peringatan dan pelajaran dari kejadian yang pernah menimpa umat
Nabi Hud (kaum ‘Ad). Sementara kaum ‘Ad ditunjukkan contoh dari kaum Nabi Nuh
yang pernah hidup sebelum mereka. Kaum ‘Ad mempunyai kaitan penting dengan kaum
Nabi Nuh AS. ketiga kaum ini mempunyai hubungan sejarah yang saling berkaitan.
Menurut AlQuran, kaum yang pertama
kali dihancurkan adalah kaum Nuh.selanjutnya kaum Nabi Hud (‘Ad), kaum Nabi
Saleh (Tsamud), kaum Nabi Luth yang melakukan hubungan sejenis, kemudian
berturut-turut, kaum Nabi Musa (Firaun), kaum Nabi Syuaib (Madyan).
Menurut Harun Yahya dalam bukunya
Jejak Bangsa-bangsa Terdahulu, umat Nabi Nuh dihancurkan pada tahun 3000-2500
SM, kaum Ibrahim dan Luth awal tahun 2000 SM, umat Musa tahun 1300 SM, umat Hud
(‘Ad) 1300 SM dan umat Nabi Saleh (tsamud) sekitar tahun 800 SM.
Dalam beberapa sumber, urutan
tersebut diatas belum sepenuhnya tepat. Namun dari data itu akan dihasilkan
sebuah rangkaian yang sangat runtut (tertib), baik menurut AlQuran maupun
data-data sejarah.
Sementara itu, menurut Sami binAbdullah Al-Maghluts dalam bukunya Atlas
Sejarah Nabi dan Rasul, Nabi Nuh AS hidup pada 3993-3043 SM, Nabi Hud AS
pada 2450-2320 SM, Nabi Saleh AS pada 2150-2080 SM, Nabi Luth AS pada 1950-1870
SM, Nabi Musa AS pada 1527-1407 SM.
Pahatan Batu
Dari beberapa keterangan yang
ada, Brittanica Micropedia
menyebutkan bahwa di Arabia Kuno, sekelompok suku tampaknya telah memiliki
keunggulan sejak sekitar abad 4 SM sampai pertengahan awal abad 7 M. meskipun
kaum Tsamud kemungkinan asal-usulnya dari Arabia Selatan, sebuah kelompok besar
rupanya pindah ke Utara pada awal-awal tahun, secara tradisional berdiam di
lereng gunung (jabal) Athlab.
Penelitian arkeologis terakhir mengungkapkan sejumlah besar batu bertulis dan
gambar-gambar kaum Tsamud tidak hanya di Jabal
Athlab, tetapi juga di seluruh Arabia Tengah (Brittanica Micropedia, Vol. 11, hlm 672).
Salah
satu gunung yang dijadikan rumah oleh kaum Tsamud.
Pada
sekitar 2000 tahun silam, kaum Tsamud telah mendirikan sebuah kerajaan bersama
bangsa arab lain dan diberi nama Nabataeans.
Saat ini di lembah Rum yang juga disebut dengan Lembah Petra di Yordania dapat
dilihat berbagai contoh karya pahat batu yang terbaik peninggalan kaum ini.
Sebagaimana disebutkan dalam
AlQuran, Kaum Tsamud memiliki kemahiran dan keahlian dalam bidang pertukangan
ukiran dan pahatan.
“Kamu
dirikan istana-istana di tanah-tanah yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya
untuk dijadikan rumah, maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu
merajalela di muka bumi membuat kerusakan.” (QS. Al-A’raaf [7]: 74)
Brian Doe, seorang peneliti
arkeologi tentang keberadaan kaum Nabi Hud AS. (‘Ad) dan kaum Tsamud di Arabia
Selatan menyatakan, kaum Tsamud ini dikenali melalui tulisan pahatan yang
mereka buat pada dinding-dinding batu. Tulisan yang secara grafis itu sangat mirip
dengan huruf Smaitic (dikenal juga
dengan Thamudic) dan banyak ditemukan
di Arabia Selatan sampai ke Hijaz. (Brian Doe, Southern Arabia, Thames and Hudson, 1971, hal 21-22).
Tulisan yang pertama ditemukan di daerah
utara Yaman yang dikenal sebagai Tsamud, dibawa ke selatan dan Hadramaut oleh
Ru’bah Khali, ke barat oleh Shabwah. Seperti halnya kaum ‘Ad, peninggalan kaum
Tsamud banyak ditemukan di daerah sekitar Hadramaut, Yaman. Walaupun telah
dihancurkan oleh Allah selama ribuan tahun, namun sisa-sisa peninggalan mereka
berupa bangunan dan karya seni hingga kini masih dapat ditemukan di sekitar
Hadramaut dan di kota Madain Saleh sebelah utara Madinah.
Madain Saleh;
Warisan Dunia
Kota bekas peninggalan umat Nabi
Saleh AS, yaitu kaum Tsamud di Al-Hijr (Madain Saleh) kini menjadi salah satu
kota warisan dunia. Badan PBB untuk pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan
(UNESCO), pada awal juli 2008 lalu telah mengesahkan kota tua Madain Saleh yang
terletak di utara Madinah itu sebagai salah satu warisan dunia (World Heritage Site).
Kaum Tsamud dan Nabatea yang menetap
di Madain Saleh adalah situs bersejarah yang memiliki 132 kamar dan kuburan.
Tempat ini terletak sekitar 440 km di sebelah utara Madinah. Peninggalan yang
masih bisa dilihat disini adalah ukiran dan pahatan pada tembok, menara, serta
sejumlah saluran air dan bak-bak air.
Selain itu, para arkeolog juga
menemukan batu bata rumah warga yang dianggap sebagai sisa peninggalan umat
Nabi Saleh di Nabatea yang terpelihara baik setelah Petra dan berlokasi sekitar
440 km arah utara Madinah yang berbatasan dengan Yordania. Kota Madain Saleh
menjadi situs warisan dunia yang pertama di peroleh Arab Saudi.
Tsamud;
Entrepreneur Ulung
Kaum Tsamud dikenal sebagai
entrepreneur ulung di masanya. Berbagai karya seni pahat, ukiran dan
pertukangan adalah contoh kemahiran dan keahlian mereka. Dalam AlQuran,
keahlian mereka diabadikan dala surah Al-A’raaf [7]: 74,
“Dan
ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang
berkuasa) sesudah kaum ‘Ad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan
istana-istana di tanah-tanah yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk
dijadikan rumah, maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu
merajalela di muka bumi membuat kerusakan.” (QS. Al-A’raaf [7]: 74).
Para
Arkeolog berhasil menemukan sejumlah batu karang dari hasil budaya kaum Tsamud,
yang terdapat di gunung-gunung dan lembah-lembah di sekitar Arabia Selatan dan
Tengah. Misalnya di gunung Athlab, mereka menemukan tembikar sisa peninggalan
kaum Tsamud.
Salah satu peninggalan kaum
Tsamud di Al-Hijr, Utara Madinah
Karena
keahlian dan kepandaiannya itu, hasil ukiran yang dibuat kaum Tsamud dijadikan
sebagai barang dagangan dengan komoditas lainnnya. Sebagian lagi dibuat hiasan
di rumah-rumah mereka.
Produk utama kaum Tsamud adalah
barang pecah-belah (tembikar) yang unik, dan memiliki nilai seni yang
berkualitas tinggi, sedangkan produk lainnya berupa kemenyan dan rempah-rempah.
Dari hasil perdagangan tersebut memberikan kekayaan, sehingga memungkinkan
mereka membangun istana, rumah yang dipahat dan makam pada batu karang.
Pada sekitar 200 SM, kaum Nabatea
menggantikan kaum Tsamud menguasai kota Dedan (Al-Ula) sampai Al-Hijr (Madain
Saleh). Situs arkeologi penting ditemukan di kota Al-‘Ula yang telah dihuni
hingga tahun 1970. Ini merupakan sebuah percontohan kota Islam yang dikenali
kembali pada abad ke-11 Masehi.
Khuraibah merupakan sebuah situs
Kerajaan Lihyanite, yang terdapat sejumlah besar makam. Ditemukan pula Ikmah
yang merupakan sebuah sungai (wadi) pada batunya terdapat prasasti Lihyanite
dan Minea.
Download versi .pdf
Lihat juga: Nabi Saleh AS.
Download versi .pdf
Lihat juga: Nabi Saleh AS.
